Siti Anshariyyah nama sebenarnya, namun kesalah kaprahan yang
dialaminya membuat nama tertulisnya menjadi Siti Amsariyyah. Dosen yang katanya sederhana dan simple ini
sudah sedikit menggugah ghirroh mahasiswa-saya khususnya untuk berkarya, baik
dalam tulisan maupun tindakan. Beliau yang menganalogikan dirinya bukan sebagai
teko yang menuangkan gelas yang sudah terisi air, melainkan sebagai
pelukis gelas yang akan mewarnai dinding gelas agar tampak lebih menawan.
Memperdalam bagian dari karya sastra yang dipentaskan ini merupakan
tugas kami dalam semester 4 kali ini, jika dulu kita lebih menganalisis
mengenai karya sastra bagian puisi dan prosa, maka kali ini kita akan lebih
menganalisa genre karya sastra yang bermula dari Negara Prancis ini.
Munculnya analisis atau kritik sastra di Indonesia menjadikan tiga
wilayah ilmu atau studi sastra, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik
sastra. Teori sastra merupakan bidang yang membicarakan tentang definisi
sastra, hakikat sastra, teori penelitian sastra, jenis sastra, teori gaya penulisan,
dan teori penikmat sastra. Sedangkan sejarah sastra merupakan studi sastra yang
yang berhubungan dengan penyusunan sejarah sastra seperti masalah periodasi dan
pertimbangan karya sastra, mengenai
bernilai atau tidaknya sebuah karya sastra.
Namun pada mulanya di Indonesia istilah kritik ini dihindari
karena dianggap perkataan yang membawa makna cukup tajam, dan perbuatan
mengeritik itu dianggap destruktif, sehingga sering dimunculkan sinonimnya
seperti penyelidikan, pengkajian, telaah, bahasan, atau ulasan. Dan
pada akhirnya kata kritik itu sendiri tetap digunakan secara luas.
Dengan munculnya beberapa buku kritik sastra yang menyebabkan pengertian kritik
sastra itu sendiri menjadi semakin tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dengan demikian, adanya ide kritik atau analisis ini kita dapat
menilai dan menginterpretasi agar kedepannya membuat sastra lebih baik.
Seni itu memang indah... :)
BalasHapusiy kaka. Karena dengan seni kita dapat berekspresi :)
Hapus